...Perpisahan Dan Awal Yang Baru

By Hafidz Nurrahman - September 02, 2012

    Tak terasa canda tawa bersama temannya menghilangkan waktunya untuk menunggu acara perpisahan untuk dimulai. Akhirnya acara itu pun segera dimulai dan seluruh calon alumni itu diperintahkan untuk berkumpul di sebuah tenda terop berukuran cukup besar dan berwarna ungu. Tenda itu sangat cukup untuk menutupi dan melindungi acara perpisahan itu dari panas yang terik sekali saat itu. Semua wisudawan duduk di bangku yang sudah diatur dari awal,dan MC pun segera bangkit dari tempat duduknya untuk membacakan acara perpisahan tersebut. Acaranya mulai dari pembukaan,sambutan dari beberapa petinggi kementrian agama dan madrasah-madrasah,kemudian para wisudawan menyanyikan beberapa lagu yang mungkin bagi mereke sangat menyedihkan untuk dinyanyikan. Dalam lirik lagunya terdapat sebuah baris yang berisi : "Warisan yang takkan pernah hilang". Sebaris kata yang dapat menyulap perasaan para wisudawan menjadi sedih senang campur aduk. Ada yang menangis terharu,ada yang diam saja murung,dan ada yang tertawa seperti tidak terjadi sesuatu saat itu. Selesai menyanyikan acara itu masih ada beberapa rangkaian acara yang masih banyak.
    Sampai pada bagian akhir acara yaitu foto kelas bersama kepala sekolah dan wali kelas. Berurutan tiap kelas dipanggil mulai dari kelas 9A,9B,sampai saat kelas 9G dipanggil menandakan bahwa kelasnya diapnggil untuk berfoto. Akhirnya dia bersama seluruh keluarga keduanya itu maju ke atas panggung untuk berfoto bersama. Take pertama yaitu pose resmi sebagai wisudawan,take kedua mereka berpose sesuka hati mereka. Setelah itu mereka turun lagi dari panggung. Salah seorang anak mengajak untuk berkumpul di lapangan bagian atas. Akhirnya warga 9G berkumpul disana dan berbincang bincang seperti biasa. Kemudian ketua kelas 9G meminta anak 9G untuk membentuk lingkaran dan saling menunduk. Lalu ketua kelas membacakan sebuah permintaan doa. "Ya Allah,terima kasih kami telah diberi kelulusan dan nilai jujur kami yang maksimal. Semoga kami bisa melanjutkan ke jenjang yang berikutnya dengan baik dan diberi jalan yang engkau ridhoi ya Allah. Walau kita pisah sekolah,kita tetap satu keluarga utuh yang saling membantu dan seperti layaknya keluarga kita dirumah. Semoga engkau kabulkan permintaan kami ya rabb. Amiinn.."
    Setelah membaca doa itu,mereka saling berjabat dangan dan berpelukan. Dan yang mencengangkan adalah dia yang terkenan sosok yang gagah dan berani ternyata menangis di depan teman-temannya. Dia tidak malu karena dia menangis haru mempunyai sebuah keluarga kedua. Dia tidak peduli ditertawakan teman sekelasnya,yang penting dia sangat bersyukur mempunyai mereka,yang menemaninya dan mengalami suka duka bersama selama 3 tahun. 3 tahun itu singkat sekali,namun terlalu banyak kenangan kalau dia mengingat-ingat kembali. Tak terasa matahari sudah berada tepat di atas kepala,menunjukkan waktu sudah siang dan mereka pun berpulang ke rumah masing-masing dengan perasaan senang namun sedih.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments